Banyak pengelola stasiun penyiaran
radio yang menginginkan penyiar radio-nya menjadi profesional. Akan tetapi istilah profesionalpun masih
tidak terlalu paham. Penulis mencoba mengkaji istilah ini agar kita sama-sama
memiliki acuan yang representatif dan tidak salah kaprah dalam pelaksanaannya.
Masih banyak pengelola menuntut penyiar radio harus profesional tapi
pengelolaannyapun belum profesional. Sungguh ironi memang. Sebetulnya pemahaman
awal kata ” Profesional” yang perlu kita kaji bisa dengan dua pendekatan
analisa, yaitu : (1) ’Pendekatan profesi (profession)'; dan (2) Pendekatan
ciri-ciri/semangat/ atau metoda profesonal (profesionalism).
Salah satu pendekatan khususnya dalam sebuah lembaga penyiaran, bisa
dikaji dan diukur dengan ”functionlist” yaitu yang berhubungan dengan
tugas dan pekerjaannya, yang didefinisikan lagi berdasarkan ciri-ciri pekerjaan
atau aturan pekerjaan yang dianggap sebagai ”profesional (ahli)”. Lazimnya
termasuk : (1) Keterampilan khusus; (2) Luas Pandangannya; (3) Mempunyai aturan
masuk kerja ; (4) Berhubungan dengan kode etik ; (5) Lebih ditekankan pada
layanan umum bukan untuk ketertarikan diri sendiri.
Yang mendasari ’kriteria profesional’ memang sangat sulit dalam operasionalnya, tetapi ada asumsi bahwa
profesi itu adalah bentuknya unik dan memiliki nilai relevansi bagi masyarakat.
dan eksisnya hubungan khusus antara praktisi penyiaran dengan pendengar dan
pengiklan. Anternatif lain adanya sebuah argumen menarik yang didefinisikan
kembali oleh Johnson T.J. tentang ’profesi’ dan ’profesionalism’
dalam bukunya ” Profession and Power, London, Macmillan”, bahwa : ”Profesi adalah bukan pekerjaan, tetapi untuk mengontrol pekerjaan ”, dengan
kata lain bahwa profesi adalah kekuatan (power) dan sangat istimewa
dibandingkan dengan pekerjaan, karena yang terpenting adalah kekuatan dan
kontrol memiliki derajat yang sangat tinggi. Jika dikaji dalam kalimat tersebut
memang sangat psikologis sekali, walaupun memang dalam kenyataannya tujuan
akhir seorang pekerja adalah untuk keuntungan pekerja itu sendiri dalam profesi
dan pekerjaannya dibandingkan dengan klien atau masyarakat.
Pengetahuan profesional dan prakteknya bisa diibaratkan sebagai layanan
utama untuk garansi keseimbangan kekuatan hubungan antara praktisi dan klien,
juga layanan merupakan dasar yang penting untuk di klaim. Didalam penjelasan
diatas istilah ’profesi’ lebih kurang memang terkesan lebih menjadi sebuah ”static
descriptive” atau ” Intrinsic category”. Yang pada akhirnya bahwa ”profession”
ini diakhir abad ke sembilan belas naik tahta dan terus berkembang isinya
sesuai dengan aturan undang-undang berdasarkan status profesinya. Seperti juga
kita sebagai seorang praktisi penyiaran, karakteristik pendekatannya bisa
dikombinasikan seperti yang sudah diuraikan pada pernyataan diatas. Karena
sebagai ”media profesional” dengan subjek yang dikontrol oleh berbagai
variasi aturan organisasi dan undang-undang. Dari studi media disebutkan juga
bahwa ”profesionalsm” mempunyai penekanan yang sangat penting dari
sebuah organisasi dalam rangka pencapaian ”Occupational Ideology”,”Set of Strategis for negotiating”,”Controlling” dan memerangi ”Pressures”.
Setelah anda
memahami pejelasan tentang profesional ini, maka paling tidak anda memiliki
masukan dimana posisi anda sebagai seorang penyiar profesional. Jadi paling
tidak untuk menjadi penyiar profesional maka :
"Anda
harus menjadi ahli atau memiliki keterampilan penyiar radio yang optimal, oleh
karena itu dalam pencapaiannya memerlukan proses latihan"
1). Secara terus menerus memiliki motivasi yang tinggi untuk mengetahui hal hal yang baru berkaitan dengan keahlian kepenyiaran radio, 2). Menjalankan tugas penyiar radio sesuai
aturan yang berlaku di stasiun radio tempat anda bekerja dengan komitmen dan
loyalitas yang tinggi, 3). Menjalankan tugas kepenyiaran sesuai
Undang-Undang dan kode etik yang berlaku di bidang kepenyiaran di Indonesia,
oleh karena itu pelajari dan pahami aturan-aturan yang berlaku, 4). Memiliki
wawasan yang luas, dengan terus belajar dan tidak cepat merasa puas,termasuk mempelajari teknologi
penyiaran yang terus berkembang, 5). Bisa bekerja dibawah tekanan dan
bermental positif serta secara terus menerus anda mengontrol diri dan
mengevaluasi diri untuk melakukan perbaikan-perbaikan diri dalam upaya
mendukung pengembangan diri yang positif.
Untuk
menjalankan lima poin diatas memang diperlukan sebuah proses waktu. Oleh karena
itu dalam perjalanannya akan ditentukan oleh visi dan misi pribadi seseorang
yang berkeinginan menjadi penyiar radio. Visi dan misi anda harus jelas dengan
tujuan yang jelas pula yaitu ” Menjadi Penyiar Radio”.
PROSES REKRUTMEN PENYIAR
Sebuah
stasiun penyiaran radio, jika membutuhkan penyiar radio biasanya melakukan
pengumuman ( bisa terbuka melalui iklan koran dan bisa tertutup melalui orang
ke orang ). Jadi bagi anda yang berkeinginan menjadi penyiar radio awalnya
harus punya niat terlebih dahulu, niat ini yang akan memberikan motivasi tinggi
sehingga anda akan melakukan tindakan-tindakan selanjutnya, misalnya melamar ke
sebuah stasiun radio yang dituju. Tapi sebelum melamar akan lebih baik anda
berlatih terlebih dahulu ( khusus bagi penyiar baru). Berlatih sendiri
nampaknya bisa anda lakukan, dengan cara mendengarkan seorang penyiar diradio,
rekam acaranya, dan catat kata-katanya yang dibicarakan. Kemudian catatan
tersebut anda baca berulang-ulang dan lakukan dengan penjiwaan seolah-olah anda
sudah siaran di stasiun radio tersebut. Lakukan terus menerus untuk membiasakan
dan keluwesan bicara anda (ingat membaca catatan tersebut harus anda lakukan
seolah-olah anda bicara bukan membaca). Begitupun bagi penyiar yang sudah
berpengalaman, jika akan pindah stasiun yang dituju sebaiknya anda lakukan juga
seperti calon penyiar pemula tadi , lakukan dan tiru ”air personality”
penyiar stasiun radio yang bersangkutan (Proses duplikasi). Anda harus memahami
bahwa setiap stasiun penyiaran radio memiliki ” air personality ” yang
berbeda-beda, kenapa berbeda ? karena setiap stasiun penyiaran radio memiliki
target pendengar yang berbeda misal : Anak muda, Dewasa, dll. Oleh karena itu penjiwaannnya perlu anda
pelajari juga. Bekal-bekal latihan sendiri akan sangat membantu anda dalam
melamar di stasiun penyiaran radio.
Bekal
latihan diatas tidaklah cukup, bukan hanya penilaian bicara anda saja tapi hal
lain adalah bekali dengan wawasan tentang keradioan, paling tidak anda pelajari dan pahami
bagaimana radio itu ? selain itu anda perlu juga mengamati perkembangan
stasiun radio yang ada di lingkungan atau kota anda , paling tidak hal ini
menunjukkan keseriusan anda bahwa anda sedikit mengerti tentang radio. Proses
selanjutnya jika lamaran anda sudah dipelajari oleh stasiun radio yang
bersangkutan dan berkas anda memenuhi syarat maka akan dipanggil untuk seleksi
(wawancara, test Vokal, Cognitive ability test / Test kemampuan kognitif “. inilah kunci pintu masuk menjadi penyiar
radio. Jika anda lulus seleksi maka anda diterima untuk menjadi penyiar di
stasiun radio yang bersangkutan.
Perencanaan sumber daya manusia di radio pada umumnya dan
secara khusus dalam pembahasan penyiar ini harus memiliki tujuan yang
berdasarkan kepentingan individu dan organisasi. Tujuannya adalah menghubungkan
sumber daya manusia untuk kebutuhan perusahaan di masa yang akan datang.
Perencanaan organisasi merupakan aktifitas yang dilakukan perusahaan untuk
mengadakan perubahan positif bagi perkembangan organisasi penyiaran.
Perencanaan organisasi merupakan hal yang organik, pendekatan proses yang
berorientasi pada perubahan organisasi dan efektifitas manajemen. Pengaruh dan
perubahan dan peningkatannya melibatkan semua anggota organisasi berdasarkan
pada perencanaan analisis masalahnya, Jika perencanaan organisasi menekankan
pada penyesuaian dengan perkembangan, maka hal ini menunjukkan pula
perkembangan organisasi. Beberapa variabel yang sangat penting dan berpengaruh
dalam aktifitas perencanaan organisasi secara umum adalah : Peramalan Bisnis, Pengembangan Usaha,
Rancangan dan Perubahan struktur, Falsafah manajemen, Peranan Pemerintah, dan
produk serta Kemampuan Manusia. Dalam pengauditan sumber daya manusia,
perlu diperhatikan aspek-aspek antara lain : Kualitas Kekuatan Kerja, Penentuan
Kualitas, Daftar Kemampuan, Turnover, dan perubahan internal.
Sedangkan
Rekrutmen penyiar yang dimaksud diatas adalah proses mencari kandidat (calon)
penyiar untuk ditempatkan pada suatu posisi penyiar di stasiun penyiaran radio.
Setelah proses rekrutmen selesai, dilakukan seleksi yaitu memilih yang paling
qualified untuk jabatan yang dimaksud. Kita harus memahami pula bahwa rekrutmen sumber daya manusia (penyiar) adalah
organisasi penyiaran radio akan memperoleh orang yang tepat dalam pekerjaan
yang tepat dan waktu yang tepat.
Orientasi
disini adalah bagaimana organisasi penyiaran radio memperlakukan karyawan baru
(melatih penyiar ) untuk mengetahui informasi tentang organisasi penyiaran
radio, pekerjaan, dan perilaku yang diharapkan. Program formal dipersiapkan
untuk karyawan baru (penyiar) melalui langkah-langkah dalam posisi manajerial. Tipe orientasi lebih
mengarah kepada mempelajari tentang kebijakan perusahaan, prosedur, dan
manfaat. Sedangkan proses orientasi informal
mengajarkan karyawan belajar bagaimana bekerja yang sesungguhnya yang
didampingi oleh atasannya atau senior penyiar yang mengontrol sikap dan
kinerjanya (On The Job Training).
Materi latihan akan banyak berkonsentrasi pada ”Announcing Skill”
yang didalamnya termasuk menulis di radio, pemahaman spesifikasi lagu, teknik
mixing, teknik vokal, teknik operating, dll. Berapa lama ? untuk waktunya
biasanya ditetapkan dan terjadwal sesuai perencanaan, misal 1-2 Bulan latihan
di studio yang tidak on air. Jika dalam perjalanan training anda cepat
menguasai dan dianggap sudah layak on air walaupun belum 2 bulan, biasanya anda
akan di test mengudara (trial on-air). Dan inilah yang disebut siaran
perdana anda di radio tersebut. Yang paling penting dalam siaran perdana anda
adalah ”kuasai emosi diri ” dengan mengontrol emosi paling tidak untuk
mengurangi rasa gugup dan sering-seringlah hembuskan nafas panjang perlahan
sebelum berbicara didepan mikropon. Yakinkan diri bahwa anda pasti bisa
melakukan dan rasa gugup itu lama-lama akan hilang dan menjadi ” habit”
dan selajutnya masuk pada tatanan ”skill”. Perjalanan siaran akan
berdasarkan log siaran, dimana anda harus menyampaikan informasi, adlibs (
Iklan baca), memutar spot iklan, station ID’s, dll. Siaran perdana anda akan direspon oleh pendengar,
jika anda menarik maka pendengar akan merespon anda dengan baik, tapi
sebaliknya jika tidak menarik maka pendengar akan meninggalkan anda.