Rabu, 07 Agustus 2013

PENYIAR & PROSES MENJADI PROFESIONAL

Banyak pengelola stasiun penyiaran radio yang menginginkan penyiar radio-nya menjadi profesional.  Akan tetapi istilah profesionalpun masih tidak terlalu paham. Penulis mencoba mengkaji istilah ini agar kita sama-sama memiliki acuan yang representatif dan tidak salah kaprah dalam pelaksanaannya. Masih banyak pengelola menuntut penyiar radio harus profesional tapi pengelolaannyapun belum profesional. Sungguh ironi memang. Sebetulnya pemahaman awal kata ” Profesional” yang perlu kita kaji bisa dengan dua pendekatan analisa, yaitu : (1) ’Pendekatan profesi (profession)'; dan (2) Pendekatan ciri-ciri/semangat/ atau metoda profesonal (profesionalism).


Salah satu pendekatan khususnya dalam sebuah lembaga penyiaran, bisa dikaji dan diukur dengan ”functionlist” yaitu yang berhubungan dengan tugas dan pekerjaannya, yang didefinisikan lagi berdasarkan ciri-ciri pekerjaan atau aturan pekerjaan yang dianggap sebagai ”profesional (ahli)”. Lazimnya termasuk : (1) Keterampilan khusus; (2) Luas Pandangannya; (3) Mempunyai aturan masuk kerja ; (4) Berhubungan dengan kode etik ; (5) Lebih ditekankan pada layanan umum bukan untuk ketertarikan diri sendiri.

Yang mendasari ’kriteria profesional’ memang sangat sulit dalam operasionalnya, tetapi ada asumsi bahwa profesi itu adalah bentuknya unik dan memiliki nilai relevansi bagi masyarakat. dan eksisnya hubungan khusus antara praktisi penyiaran dengan pendengar dan pengiklan. Anternatif lain adanya sebuah argumen menarik yang didefinisikan kembali oleh Johnson T.J. tentang ’profesi’ dan ’profesionalism’ dalam bukunya ” Profession and Power, London, Macmillan”, bahwa : ”Profesi adalah bukan pekerjaan, tetapi untuk mengontrol pekerjaan ”, dengan kata lain bahwa profesi adalah kekuatan (power) dan sangat istimewa dibandingkan dengan pekerjaan, karena yang terpenting adalah kekuatan dan kontrol memiliki derajat yang sangat tinggi. Jika dikaji dalam kalimat tersebut memang sangat psikologis sekali, walaupun memang dalam kenyataannya tujuan akhir seorang pekerja adalah untuk keuntungan pekerja itu sendiri dalam profesi dan pekerjaannya dibandingkan dengan klien atau masyarakat.

Pengetahuan profesional dan prakteknya bisa diibaratkan sebagai layanan utama untuk garansi keseimbangan kekuatan hubungan antara praktisi dan klien, juga layanan merupakan dasar yang penting untuk di klaim. Didalam penjelasan diatas istilah ’profesi’ lebih kurang memang terkesan lebih menjadi sebuah ”static descriptive” atau ” Intrinsic category”. Yang pada akhirnya bahwa ”profession” ini diakhir abad ke sembilan belas naik tahta dan terus berkembang isinya sesuai dengan aturan undang-undang berdasarkan status profesinya. Seperti juga kita sebagai seorang praktisi penyiaran, karakteristik pendekatannya bisa dikombinasikan seperti yang sudah diuraikan pada pernyataan diatas. Karena sebagai ”media profesional” dengan subjek yang dikontrol oleh berbagai variasi aturan organisasi dan undang-undang. Dari studi media disebutkan juga bahwa ”profesionalsm” mempunyai penekanan yang sangat penting dari sebuah organisasi dalam rangka pencapaian ”Occupational Ideology”,”Set of Strategis for negotiating”,”Controlling” dan memerangi ”Pressures”.

Setelah anda memahami pejelasan tentang profesional ini, maka paling tidak anda memiliki masukan dimana posisi anda sebagai seorang penyiar profesional. Jadi paling tidak untuk menjadi penyiar profesional maka :

"Anda harus menjadi ahli atau memiliki keterampilan penyiar radio yang optimal, oleh karena itu dalam pencapaiannya memerlukan proses latihan"



1). Secara terus menerus memiliki motivasi yang tinggi untuk mengetahui hal hal yang baru berkaitan dengan keahlian kepenyiaran radio, 2). Menjalankan tugas penyiar radio sesuai aturan yang berlaku di stasiun radio tempat anda bekerja dengan komitmen dan loyalitas yang tinggi, 3). Menjalankan tugas kepenyiaran sesuai Undang-Undang dan kode etik yang berlaku di bidang kepenyiaran di Indonesia, oleh karena itu pelajari dan pahami aturan-aturan yang berlaku, 4). Memiliki wawasan yang luas, dengan terus belajar dan tidak cepat merasa puas,termasuk mempelajari teknologi penyiaran yang terus berkembang, 5). Bisa bekerja dibawah tekanan dan bermental positif serta secara terus menerus anda mengontrol diri dan mengevaluasi diri untuk melakukan perbaikan-perbaikan diri dalam upaya mendukung pengembangan diri yang positif.

Untuk menjalankan lima poin diatas memang diperlukan sebuah proses waktu. Oleh karena itu dalam perjalanannya akan ditentukan oleh visi dan misi pribadi seseorang yang berkeinginan menjadi penyiar radio. Visi dan misi anda harus jelas dengan tujuan yang jelas pula yaitu ” Menjadi Penyiar Radio”.

PROSES REKRUTMEN PENYIAR

Sebuah stasiun penyiaran radio, jika membutuhkan penyiar radio biasanya melakukan pengumuman ( bisa terbuka melalui iklan koran dan bisa tertutup melalui orang ke orang ). Jadi bagi anda yang berkeinginan menjadi penyiar radio awalnya harus punya niat terlebih dahulu, niat ini yang akan memberikan motivasi tinggi sehingga anda akan melakukan tindakan-tindakan selanjutnya, misalnya melamar ke sebuah stasiun radio yang dituju. Tapi sebelum melamar akan lebih baik anda berlatih terlebih dahulu ( khusus bagi penyiar baru). Berlatih sendiri nampaknya bisa anda lakukan, dengan cara mendengarkan seorang penyiar diradio, rekam acaranya, dan catat kata-katanya yang dibicarakan. Kemudian catatan tersebut anda baca berulang-ulang dan lakukan dengan penjiwaan seolah-olah anda sudah siaran di stasiun radio tersebut. Lakukan terus menerus untuk membiasakan dan keluwesan bicara anda (ingat membaca catatan tersebut harus anda lakukan seolah-olah anda bicara bukan membaca). Begitupun bagi penyiar yang sudah berpengalaman, jika akan pindah stasiun yang dituju sebaiknya anda lakukan juga seperti calon penyiar pemula tadi , lakukan dan tiru ”air personality” penyiar stasiun radio yang bersangkutan (Proses duplikasi). Anda harus memahami bahwa setiap stasiun penyiaran radio memiliki ” air personality ” yang berbeda-beda, kenapa berbeda ? karena setiap stasiun penyiaran radio memiliki target pendengar yang berbeda misal : Anak muda, Dewasa, dll.  Oleh karena itu penjiwaannnya perlu anda pelajari juga. Bekal-bekal latihan sendiri akan sangat membantu anda dalam melamar di stasiun penyiaran radio.

      Bekal latihan diatas tidaklah cukup, bukan hanya penilaian bicara anda saja tapi hal lain adalah bekali dengan wawasan tentang keradioan, paling tidak anda pelajari dan pahami bagaimana radio itu ? selain itu anda perlu juga mengamati perkembangan stasiun radio yang ada di lingkungan atau kota anda , paling tidak hal ini menunjukkan keseriusan anda bahwa anda sedikit mengerti tentang radio. Proses selanjutnya jika lamaran anda sudah dipelajari oleh stasiun radio yang bersangkutan dan berkas anda memenuhi syarat maka akan dipanggil untuk seleksi (wawancara, test Vokal, Cognitive ability test  / Test kemampuan kognitif  “. inilah kunci pintu masuk menjadi penyiar radio. Jika anda lulus seleksi maka anda diterima untuk menjadi penyiar di stasiun radio yang bersangkutan.  

Perencanaan sumber daya manusia di radio pada umumnya dan secara khusus dalam pembahasan penyiar ini harus memiliki tujuan yang berdasarkan kepentingan individu dan organisasi. Tujuannya adalah menghubungkan sumber daya manusia untuk kebutuhan perusahaan di masa yang akan datang. Perencanaan organisasi merupakan aktifitas yang dilakukan perusahaan untuk mengadakan perubahan positif bagi perkembangan organisasi penyiaran. Perencanaan organisasi merupakan hal yang organik, pendekatan proses yang berorientasi pada perubahan organisasi dan efektifitas manajemen. Pengaruh dan perubahan dan peningkatannya melibatkan semua anggota organisasi berdasarkan pada perencanaan analisis masalahnya, Jika perencanaan organisasi menekankan pada penyesuaian dengan perkembangan, maka hal ini menunjukkan pula perkembangan organisasi. Beberapa variabel yang sangat penting dan berpengaruh dalam aktifitas perencanaan organisasi secara umum adalah  : Peramalan Bisnis, Pengembangan Usaha, Rancangan dan Perubahan struktur, Falsafah manajemen, Peranan Pemerintah, dan produk serta Kemampuan Manusia. Dalam pengauditan sumber daya manusia, perlu diperhatikan aspek-aspek antara lain : Kualitas Kekuatan Kerja, Penentuan Kualitas, Daftar Kemampuan, Turnover, dan perubahan internal.

Sedangkan Rekrutmen penyiar yang dimaksud diatas adalah proses mencari kandidat (calon) penyiar untuk ditempatkan pada suatu posisi penyiar di stasiun penyiaran radio. Setelah proses rekrutmen selesai, dilakukan seleksi yaitu memilih yang paling qualified untuk jabatan yang dimaksud. Kita harus memahami pula bahwa rekrutmen  sumber daya manusia (penyiar) adalah organisasi penyiaran radio akan memperoleh orang yang tepat dalam pekerjaan yang tepat dan waktu yang tepat.

Orientasi disini adalah bagaimana organisasi penyiaran radio memperlakukan karyawan baru (melatih penyiar ) untuk mengetahui informasi tentang organisasi penyiaran radio, pekerjaan, dan perilaku yang diharapkan. Program formal dipersiapkan untuk karyawan baru (penyiar) melalui langkah-langkah dalam  posisi manajerial. Tipe orientasi lebih mengarah kepada mempelajari tentang kebijakan perusahaan, prosedur, dan manfaat. Sedangkan proses orientasi informal  mengajarkan karyawan belajar bagaimana bekerja yang sesungguhnya yang didampingi oleh atasannya atau senior penyiar yang mengontrol sikap dan kinerjanya (On The Job Training).  Materi latihan akan banyak berkonsentrasi pada ”Announcing Skill” yang didalamnya termasuk menulis di radio, pemahaman spesifikasi lagu, teknik mixing, teknik vokal, teknik operating, dll. Berapa lama ? untuk waktunya biasanya ditetapkan dan terjadwal sesuai perencanaan, misal 1-2 Bulan latihan di studio yang tidak on air. Jika dalam perjalanan training anda cepat menguasai dan dianggap sudah layak on air walaupun belum 2 bulan, biasanya anda akan di test mengudara (trial on-air). Dan inilah yang disebut siaran perdana anda di radio tersebut. Yang paling penting dalam siaran perdana anda adalah ”kuasai emosi diri ” dengan mengontrol emosi paling tidak untuk mengurangi rasa gugup dan sering-seringlah hembuskan nafas panjang perlahan sebelum berbicara didepan mikropon. Yakinkan diri bahwa anda pasti bisa melakukan dan rasa gugup itu lama-lama akan hilang dan menjadi ” habit” dan selajutnya masuk pada tatanan ”skill”. Perjalanan siaran akan berdasarkan log siaran, dimana anda harus menyampaikan informasi, adlibs ( Iklan baca), memutar spot iklan, station ID’s, dll.  Siaran perdana anda akan direspon oleh pendengar, jika anda menarik maka pendengar akan merespon anda dengan baik, tapi sebaliknya jika tidak menarik maka pendengar akan meninggalkan anda.