Kamis, 08 Agustus 2013

RISET INTERNAL UNTUK MENDUKUNG RADIO PROGRAMMING

Untuk memahami penataan acara penyiaran radio, memang tidak mudah. Diperlukan kajian-kajian khusus perencanaan program, bila perlu lakukan riset internal. Idealnya salah satu aspek yang wajib dilakukan oleh penyelenggara radio siaran dari sekian banyak aspek yang perlu dilakukan adalah riset internal. 


Lembaga penyiaran radio yang melakukan riset internal bisa merumuskan ketepatan dan keakuratan dalam mengelola manajemen siaran secara efektif dan menjangkau target aspek-aspek pengelolaan radio siaran. Selain itu dapat mengukur dan menemukan kepastian-kepastian terhadap preferensi asumsi-asumsi serta cara pendekatan yang terefektif melalui pengelolaan radio siaran. Dengan demikian semua hal  yang berhubungan  dengan dugaan dapat memperoleh jaminan terhadap penerapan pengelolaan stasiun penyiaran radio yang dirancang. Selain itu riset internal juga akan memaksimalkan efektifitas rencana perubahan atau usaha pengembangan penyelenggaraan yang sukses. Hanya dengan temuan pengukuran tentang kelebihan dan kekurangan dapat dilakukan langkah perubahan maupun penguatan dengan tepat. Pengertian riset internal adalah kegiatan pengumpulan data melalui riset yang dilakukan berdasarkan pendekatan fakta agar lebih terukur dan tidak mengggunakan asumsi atau insting. Riset menjadi dasar untuk strategi bersaing.

Dengan penggunaan hasil riset kita dapat menyusun strategi untuk bersaing dan mengukur keefektifan semua aspek yang ada dalam pengelolaan lembaga penyiaran radio. Dalam konteks ini hasil riset bisa dijadikan sebagai sarana untuk membuat langkah-langkah yang diharapkan mencapai target maksimal. Pertimbangannya : a). Agar elemen manajemen siaran yang disiapkan dan ditata menjadi relevan, bermanfaat, dan menarik minat pendengar dan pemasang iklan, b). Menempatkan seluruh elemen manajemen siaran pada ukuran yang tepat, c) Meningkatkan target kinerja siaran secara maksimal dengan hasil yang efektif, d). Membantu menetapkan target secara objektif dan bermetode yang terukur, e) Membantu penyusunan perencanaan bisnis radio dengan cara pendekatan yang paling tepat.


Sisi lain melakukan riset , pengelola penyiaran radio dapat mengetahui data terukur baik riset khalayak maupun kompetitor. Banyak hal yang bisa menjadi ukuran bagi lembaga penyiaran radio melakukan riset khalayak dan riset kompetior. Riset khalayaka). Untuk mengetahui perilaku, kebiasaan dan gaya hidup. Apakah sudah sesuai seperti yang direncanakan dan diharapkan oleh perusahaan atau lembaga penyiaran radionya, b). Untuk Mengetahui efektifitas beriklan di radio, c). Mengetahui ekspetasi pendengar, pengiklan dari segmen yang ditargetkan oleh perusahaan atau lembaga penyiaran radionya. Riset Kompetitor: a). Untuk Mengetahui kinerja periklanan kompetitor, b). Untuk mengetahui radio positioning, c). Mengetahui kondisi nyata atau fakta di lapangan secara update, d).  Kinerja kompetitor dari semua aspek manajemen siaran.

     Biasanya data riset secara umum tersebut diperlukan untuk mendukung kegiatan perencanaan bisnis radio setiap tahun (Working Plan). Dalam hal ini akan semakin terarah khususnya pemahaman strategis yang dituju untuk implementasi dalam “action plan” guna pencapaian target - target kinerja pada semua aspek manajemen siaran.Dari riset internal yang dilakukan didapat data yang menjadi bahan pertimbangan program / manajemen untuk mengambil keputusan. Riset hasilnya dapat dimanfaatkan: a). Mengukur besaran pendengar acara tersebut secara kuantitas dan kualitas, b) Menemukan komposisi aktual yang  menyangkut  data demografis pendengar, c).  Membantu pengukuran jarak kesenjangan antara hasil yang diharapkan dan yang dicapai acara itu melalui perbandingan terhadap target yang direncanakan, d). Menemukan panduan yang lebih konkrit untuk melanjutkan   program siaran, e). Mengukur preferensi terhadap hasil program dan cara memeliharanya, f). Membantu merancang anggaran sebuah program siaran, termasuk membantu penetapan harga iklan yang paling ideal, yang pada umumnya menggunakan ukuran raihan nilai setiap pendengar dan sejumlah pendengar yang mendengarkan acara tersebut, g). Untuk mengukur dan menemukan kepastian terhadap preferensi asumsi-asumsi serta pendekatan yang terefektif. Dengan demikian semua hal yang berhubungan dengan dugaan dapat memperoleh jaminan terhadap penempatan  aspek manajemen  yang dirancang, h). Memaksimalkan efektifitas rencana perubahan usaha mempertahankan kualitas pengelolaan yang sukses. Karena hanya dengan pengukuran dan temuan tentang kelebihan maupun kekurangan, dapat dilakukan langkah perubahan maupun penguatan dengan tepat.