Untuk memahami penataan acara
penyiaran radio, memang tidak mudah. Diperlukan kajian-kajian khusus
perencanaan program, bila perlu lakukan riset internal. Idealnya salah satu
aspek yang wajib dilakukan oleh penyelenggara radio siaran dari sekian banyak
aspek yang perlu dilakukan adalah riset internal.
Lembaga penyiaran radio yang
melakukan riset internal bisa merumuskan ketepatan dan keakuratan dalam
mengelola manajemen siaran secara efektif dan menjangkau target aspek-aspek
pengelolaan radio siaran. Selain itu dapat mengukur dan menemukan
kepastian-kepastian terhadap preferensi asumsi-asumsi serta cara pendekatan yang terefektif melalui
pengelolaan radio siaran. Dengan demikian semua hal yang berhubungan dengan dugaan dapat memperoleh jaminan
terhadap penerapan pengelolaan stasiun penyiaran radio yang dirancang. Selain itu riset internal juga akan
memaksimalkan efektifitas rencana perubahan atau usaha pengembangan
penyelenggaraan yang sukses. Hanya dengan temuan pengukuran tentang kelebihan
dan kekurangan dapat dilakukan langkah perubahan maupun penguatan dengan tepat.
Pengertian riset internal adalah kegiatan pengumpulan data melalui riset yang
dilakukan berdasarkan pendekatan fakta agar lebih terukur dan tidak
mengggunakan asumsi atau insting. Riset menjadi dasar untuk strategi bersaing.
Dengan penggunaan hasil riset kita dapat menyusun
strategi untuk bersaing dan mengukur keefektifan semua aspek yang ada dalam
pengelolaan lembaga penyiaran radio. Dalam konteks ini hasil riset bisa dijadikan sebagai sarana untuk membuat langkah-langkah
yang diharapkan mencapai target maksimal. Pertimbangannya : a). Agar elemen manajemen siaran yang disiapkan dan ditata menjadi relevan,
bermanfaat, dan menarik minat pendengar dan pemasang iklan, b). Menempatkan seluruh elemen manajemen siaran pada ukuran yang tepat, c) Meningkatkan target kinerja siaran secara maksimal dengan hasil yang
efektif, d). Membantu menetapkan target secara objektif dan bermetode yang terukur, e) Membantu penyusunan perencanaan bisnis radio dengan cara pendekatan yang
paling tepat.
Sisi lain melakukan riset , pengelola penyiaran radio dapat mengetahui data
terukur baik riset khalayak maupun kompetitor. Banyak hal yang bisa menjadi
ukuran bagi lembaga penyiaran radio melakukan riset khalayak dan riset
kompetior. Riset khalayak: a). Untuk mengetahui perilaku, kebiasaan dan gaya hidup. Apakah sudah sesuai
seperti yang direncanakan dan diharapkan oleh perusahaan atau lembaga penyiaran
radionya, b). Untuk Mengetahui efektifitas beriklan di radio, c). Mengetahui
ekspetasi pendengar, pengiklan dari segmen yang ditargetkan oleh perusahaan
atau lembaga penyiaran radionya. Riset
Kompetitor: a). Untuk Mengetahui kinerja periklanan kompetitor, b). Untuk
mengetahui radio positioning, c). Mengetahui kondisi nyata atau fakta di
lapangan secara update, d). Kinerja kompetitor dari semua aspek
manajemen siaran.
Biasanya data riset secara umum tersebut diperlukan untuk mendukung
kegiatan perencanaan bisnis radio setiap tahun (Working Plan). Dalam hal
ini akan semakin terarah khususnya pemahaman strategis yang dituju untuk
implementasi dalam “action plan” guna pencapaian target - target kinerja pada
semua aspek manajemen siaran.Dari riset internal yang dilakukan didapat data yang menjadi bahan
pertimbangan program / manajemen untuk mengambil keputusan. Riset hasilnya
dapat dimanfaatkan: a). Mengukur besaran pendengar acara tersebut secara kuantitas dan kualitas, b) Menemukan komposisi aktual yang menyangkut data demografis pendengar, c). Membantu pengukuran jarak kesenjangan antara hasil yang diharapkan dan yang
dicapai acara itu melalui perbandingan terhadap target yang direncanakan, d). Menemukan panduan yang lebih konkrit untuk
melanjutkan program siaran, e). Mengukur preferensi
terhadap hasil program dan cara memeliharanya, f). Membantu merancang anggaran sebuah program siaran, termasuk membantu
penetapan harga iklan yang paling ideal, yang pada umumnya menggunakan ukuran
raihan nilai setiap pendengar dan sejumlah pendengar yang mendengarkan acara
tersebut, g). Untuk mengukur dan menemukan kepastian terhadap preferensi asumsi-asumsi
serta pendekatan yang terefektif. Dengan demikian semua hal yang berhubungan dengan dugaan dapat memperoleh
jaminan terhadap penempatan aspek
manajemen yang dirancang, h).
Memaksimalkan efektifitas rencana perubahan usaha mempertahankan kualitas
pengelolaan yang sukses. Karena hanya dengan pengukuran dan temuan tentang
kelebihan maupun kekurangan, dapat dilakukan langkah perubahan maupun penguatan
dengan tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar