Sabtu, 10 Agustus 2013

PENYIAR DAN PROSES KOMUNIKASI

Menjadi penyiar radio memang sangat menyenangkan, itu menurut kebanyakan yang sudah menerjuni profesi ini Menurut Anda bagaimana? Pertanyaan ini yang menggelitik penulis untuk menelusurinya dan boleh jadi bisa merupakan referensi yang bermanfaat bagi yang ingin mendalaminya atau mengoptimalkan kemampuan menjadi penyiar radio. Sebenarnya profesi ini tidak cukup hanya dengan bermodalkan bisa bicara saja, penurut penulis lebih dari itu. Banyak yang perlu dipelajari dan dipahami dari sistematika penyajian siaran pada medium yang sangat unik ini. Penyiar radio adalah komunikator dalam kaitannya dengan proses komunikasi. Penyiar radio adalah pengirim pesan untuk khalayaknya. Jadi bisa dibayangkan betapa tidak mudahnya menjadi penyiar radio itu.

Jangan membayangkan mudahnya penyiar radio yang sudah jadi, begitu rileksnya bicara menyampaikan pesan, begitu akrabnya membangun suasana dengan pendengar, menyajikan lagu yang enak didengarkan. Tapi seharunya kita bayangkan adalah bagaimana penyiar radio tersebut bisa mencapai keahlian seperti itu. Proses yang dibangun untuk pencapaian keterampilan penyiar radio memang tidak begitu saja diperoleh, hal ini tentu saja ada proses.  Proses inilah yang menentukan seseorang bisa jadi penyiar atau tidak. Proses ini pula yang harus dilalui dengan keseriusan untuk optimalisasi pencapaian . Pertanyaan yang muncul proses apa ?  ya , proses pebelajaran kepenyiaran radio secara terus menerus untuk memahami, dan dapat melaksanakan dengan baik profesi di bidang kepenyiaran.

Pada dasarnya setiap orang bisa jadi penyiar radio, dengan syarat “tidak bisu”. Seorang  filsup Aristoteles mengatakan bahwa komponen komunikasi itu ada tiga hal penting, yaitu : “Science ( Ilmu Pengetahuan)”, “Art (Seni)“, dan “Skill (Keterampilan)”.

 MODEL ARISTOTELES

Diawal tadi disebutkan harus memahami model komunikasi untuk radio siaran. Salah satu model komunikasi yang ada hubungannya dengan komunikasi radio siaran adalah model komunikasi klasik Aristoteles, dimana unsur-unsurnya adalah:  pembicara (speaker) dalam hal ini adalah penyiar, kemudian pesan termasuk menulis di radio (message) dan materi siaran serta pendengar (listeners). Model komunikasi ini memang sangat sederhana jika ditinjau dari perspektif era masa kini. Kesederhanaan Aristoteles karena tidak menyebutkan unsur-unsur lain seperti : saluran, umpan balik, efek, dan hambatan komunikasi. 

Tinjauan dari sisi science atau ilmu pengetahuan, adalah sebuah proses yang panjang dari seseorang yang mempunyai keinginan menjadi penyiar radio dengan terus belajar dan tidak cepat puas. Sebagai contoh misalnya belajar memahami proses komunikasi siaran radio dengan model-model komunikasi apa saja yang berkaitan dengan medium radio ini. Kemudian pahami pula karakteristik medium radio dengan segala kekuatan dan kelemahannya. Pahami spesifikasi musik dan bentuk siaran di radio. Selanjutnya pahami pula bagaimana menulis di radio karena  keterampilan menulis akan sangat membantu melakukan siaran. Selain itu akan sangat membantu ketika penyiar harus membuat naskah sendiri atau setidaknya bisa mengoreksi tulisan orang lain untuk kepentingan siaran. Menulis di radio akan sangat berbeda dengan media cetak. Kemudian yang perlu dipelajari lainnya adalah bagaimana bicara didepan mikropon, mulai dari gaya bicara hingga kualitas suara yang perlu ditampilkan. Penyiar radio perlu juga memahami fungsi dan cara kerja peralatan siaran seperti “audio console”; “CD player”,”Tape player”, “Turntable”, "Computer", dll. Selain paham penyiar harus mengetahui juga bagaimana mengoperasikannya. Setelah semua pendukung siaran dimengerti maka jangan lupa tingkatkan wawasan pengetahuan baik sosial, budaya, politik, ekonomi, dan lain sebagainya untuk referensi materi bicara dari berbagai aspek kehidupan dan keilmuan.  Sedangkan dari sisi “Art”, bahwa setiap orang memiliki seni tersendiri, baik dalam bicara maupun keindahan. Oleh karena itu seorang penyiar harus bisa tampil menarik ketika melakukan siaran sehingga bisa menarik perhatian pendengar. Jadilah diri anda sendiri dan jangan menjadi orang lain.  Komponen selanjutnya adalah “ Skill” atau keterampilan, untuk hal ini mau tidak mau, suka tidak suka dalam upaya optimalisasi pencapaian keterampilan kepenyiaran radio perlu melakukan latihan secara terus menerus agar menjadi kebiasaan. Jika sudah terbiasa maka proses selanjutnya adalah meningkatkan hal-hal lain yang berhubungan untuk menjadi penyiar radio profesional.Dari kajian perspektif model komunikasi aristoteles, persuasi penyiar terhadap pendengar dalam siaran radio, dapat dicapai oleh Siapa Penyiarnya (etos-Keterpercayaan Penyiar),  Apakah penyiar  bisa dipercaya atau tidak, kemudian Argumen Penyiar (logos-logika pendapat penyiar), cara berpikir atau sistimatika penyampaian materi siaran, serta bagaimana memainkan emosi pendengar (pathos- emosi khalayak). Dengan kata lain, faktor-faktor yang memainkan peran dalam menentukan efek persuasif suatu siaran akan meliputi : isi siaran, susunan siaran, dan cara penyampaian penyiarnya. Jadi mengikuti pemikiran Aristoteles ini bahwa model komunikasi siaran difokuskan pada terjadinya komunikasi yang disengaja dimana penyiar radio berusaha membujuk pendengar untuk menerima siarannya. 

    Model Komunikasi klasik -  Aristoteles    
         

Bahwa penyiar radio itu menjadi diminati oleh pendengar, karena persuasi telah berlangsung melalui pendengar, mereka diarahkan oleh siaran itu kedalam keadaan emosi. Jadi kita harus menyadari persuasi siaran akan dipengaruhi pula oleh peran pendengar. Yang jelas model komunikasi aristoteles ini telah mengilhami penulis dalam mengkaji unsur-unsur penyiar radio. 

MODEL SMCR

Dari model komunikasi Aristoteles yang klasik, penulis  tambahkan beberapa model komunikasi yang ada hubungannya dengan komunikasi siaran radio yaitu model SMCR (Source-Message-Channel-Receivers). Watson and Hill mengungkapkan bahwa tidak ada catatan aliran komunikasi, asumsi yang pasti sulit dipahami seperti garis – dalam sebuah garis dari sumber ke penerima. Dari Kedua elemen umpan balik dan interaksi adalah  dinyatakan secara tidak langsung  dari pada  dibuat jelas. Dalam sebuah kesuksesan tindakan komunikasi , Model Berlo’s  menyarankan, keterampilan dari sumber dan penerima harus menjadi sebuah tingkat pertimbangan, dicocokan satu sama lain. Kesamaan dinyatakan untuk sikap, nilai, dan pengetahuan. Model analisis penghargaan dan pengujian, khususnya  gambaran dari pesan.

Aplikasinya pada siaran radio model Berlo’s ini, Penyiar dan Pendengar akan banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor keterampilan komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial dan budaya.  Pesan siaran dikembangkan berdasarkan elemen, struktur, isi, perlakuan dan kode. Salurannya berhubungan dengan pancaindera khususnya mendengar. Kelebihan model ini tidak terbatas pada komunikasi publik atau komunikasi massa, tetapi juga komunikasi antarpribadi seperti yang dimiliki oleh medium radio, pendekatan massa dan personal.  Memperhatikan model Berlo’s ini, S  adalah source   yang   berarti    sumber,  pada   konseptual   adalah  Penyiar. M  adalah  Message yang   berarti  pesan, pada tingkat konseptualnya  adalah   materi siaran, isi Siaran. C adalah Channel artinya saluran atau media, pada tingkat konseptualnya adalah Radio (Radio Siaran), dan R   adalah  receiver  atau  komunikan yang  pada  tingkat  konseptualnya berarti Listeners (Pendengar). 


 Model SMCR

MODEL LASSWELL

Model  komunikasi yang dikemukakan oleh Harold Lasswell pada buku ” A Dictionary of Communication and Media Studies ” yang ditulis oleh James Watson dan Anne Hill, yaitu:     



Model ini lebih menitik beratkan kepada kelompok khusus yang bertanggung jawab melaksanakan fungsi korelasi, misalnya dalam lingkungan radio siaran seorang penyiar radio membantu mengkorelasikan atau mengumpulkan respon orang-orang terhadap informasi baru. Pada model Laswell inipun tidak semua komunikasi bersifat dua arah, dengan suatu aliran yang lancar dan umpan balik yang terjadi antara pengirim (Penyiar) dan penerima (Pendengar).  Dalam suatu masyarakat yang kompleks, banyak informasi yang difilter oleh pengendali pesan- editor, penyensor atau propagandis, yang menerima informasi dan menyampaikannya kepada publik dengan beberapa perubahan atau penyimpangan. Lasswell mengatakan pula bahwa penting bagi masyarakat untuk menemukan dan mengendalian faktor-faktor yang mungkin mengganggu efisiensi komunikasi.Model Laswell jika diaplikasikan dalam komunikasi siaran radio adalah unsur (Who-komunikator/Penyiar,) merangsang pertanyaan mengenai pengendaliam pesan, sedangkan unsur pesan (Say What- pesan/ bahan untuk analisis isi siaran radio), Saluran komunikasi (In which channel- media/dikaji dalam analisi media radio), Unsur penerima (To whom – Receiver/ Pendengar- dikaitkan dengan analisis khalayak), dan unsur pengaruh (With what effect – Influence/ akibat yang ditimbulkan pesan komunikasi pada pendengar).

MODEL AIDA

Sedangkan Model AIDA , untuk tahap-tahap dasar penyiaran radio adalah :  A -  menciptakan perhatian;  I - menimbulkan ketertarikan; D - meningkatkan atau mempromosikan hasrat atau keinginan; A - merangsang tindakan atau bereaksi terhadap suatu tindakan.

Bovee dan Thill mengatakan satu kekhususan versi dari perencanaan AIDA, yang mana memiliki empat tahapan : (1) perhatian, (2) tertarik, (3) hasrat atau keinginan , (4) Tindakan. Dalam tahapan perhatian, Anda meyakinkan pendengar dengan benar pada awal bahwa anda memiliki sesuatu yang berguna atau menarik untuk dikatakan. Pendengar ingin mengetahui, Apa isi pesan untuk saya ? Pada tahap tertarik , anda menjelaskan bagaimana pesan berhubungan dengan pendengar. Melanjutkan thema yang anda mulai, anda menggambarkan lebih detail dengan kata-kata. Tujuan Anda adalah untuk  mendapatkan pikiran pendengar. Ini adalah sebuah ide yang menarik; mungkinkah ini dapat memecahkan masalah saya ? Pada tahap tindakan, anda menyarankan tindakan yang anda ingin pendengar mengambilnya. Seluruh pesan persuasif  diakhiri dengan sebuah sessi  yang mendorong tindakan spesifik, tetapi bagian terakhir adalah lebih dari sebuah pernyataan  seperti : ”Adakan program ini dengan segera". Pada kenyataannya, bagian ini menawarkan sebuah kesempatan baik untuk pengingat terakhir dari  keuntungan utama yang akan disadari oleh pendengar dari tindakan yang diambil sesuai yang anda inginkan. Rahasia dari tahapan tindakan ini adalah membuat mudah bertindak.